To & Do

Hong Kong Island at Night

Travelling akan membuatmu kehilangan kata-kata, kemudian mengubahmu menjadi seorang pencerita. Quotes ini adalah yang paling tepat untuk menggambarkan pengalaman travelling saya. Mengunjungi tempat baru akan selalu menjadi pengalaman yang saya nantikan sekaligus takutkan. Pikiran tentang seperti apa orang-orang disana, bagaimana cara saya berkomunikasi, transportasi apa yang harus saya gunakan disana, apakah negara tersebut aman, apakah tempatnya indah seperti yang tergambar di benak saya, selalu muncul bersamaan dengan kata Travelling. Tapi hey, once you experience travelling to a new place, you will starve for more.

Perjalanan terbaru saya adalah ke Hong Kong dan Macau. Sangat jelas, ketika pergi ke Hong Kong, kita juga harus mengunjungi Macau.  

Secara garis besar, perjalanan saya ke HK & Macau menghabiskan uang yang relatif lebih murah dibandingkan pergi dengan jasa tur dan travel. Berikut garis besar perjalanan saya:

Jumlah teman pergi: 1 orang (suami)

Tanggal pergi & pulang: 16 Feb 2016 - 22 Feb 2016

Masakapai: AirAsia

Hotel Hong Kong: Mini Hotel Causeway Bay

Hotel Macau: Beverly Plaza Hotel

Total Pengeluaran: Kurang lebih 15 juta rupiah (All-in)

Galaxy Macau Bus Pool

Bagi saya, hal paling utama ketika memutuskan untuk travelling adalah budget. Budget awal perjalanan ini adalah Rp 6 juta untuk tiket pulang pergi 2 orang; Rp 15 juta untuk pengeluaran sehari-hari seperti makan, transportasi, dan belanja; Rp 6 juta untuk hotel. Ternyata saya dan suami hanya mengeluarkan 50% dari budget. Apakah perjalanan saya tergolong ke dalam backpacking karena menghabiskan uang yang relatif murah? I don’t think so.

Kenapa? Karena dalam memilih penginapan, saya memiliki beberapa persyaratan dan banyak pertimbangan. Sedangkan suami saya, ketika travelling, makan adalah hal yang paling penting. Sehingga kami tidak mencari penginapan dan makan di restoran dengan harga termurah. Memutar jalan berjam-jam untuk menemukan restoran yang sudah dia incar di internet adalah kegiatan yang pasti saya dan suami lakukan ketika travelling.

Saya selalu mendasarkan pemilihan penginapan dengan persyaratan berikut ini.
#1 dan yang paling penting adalah JENDELA. Jendela besar berarti ada sinar matahari, sinar matahari berarti terang, terang biasanya bersih.
#2 adalah NON SMOKING ROOM.
#3 adalah WIFI atau Unlimited Internet Access karena what is the point of travelling if you can’t upload and update?
#4 lantai tidak karpet karena karpet identik dengan less effort to clean. Kebanyakan hotel memakai karpet sebagai pelapis lantai mereka beralasan salah satunya adalah untuk mempermudah proses membersihkan ruangan. Tidak perlu menyapu, tidak perlu mengepel, dan terkadang tidak di vacum sama sekali. Kita tidak pernah tahu sudah berapa lama lantai kamar tersebut tidak dibersihkan. 
#5 kamar mandi pribadi. Sharing kamar mandi bagi saya pribadi sangat tidak nyaman karena kita tidak pernah tahu jam berapa kita akan mandi dan siapa yang memakai kamar mandi sebelum kita.

Searching for top recommended restaurants in our destination country is the first thing my husband do. Jadi jangan heran ketika mendengar bahwa saya dan suami memutari 4 blocks/alleys dalam waktu 90 menit hanya untuk menemukan bahwa restoran tujuan ada di lantai atas stasiun MTR yang setiap hari kami lewati. Bayangkan berapa kali kami memutari 4 blocks (only) selama 90 menit. Dari lapar ke kenyang ke lapar lagi baru ketemu restorannya. Tapi ini yang menjadikan pengalaman travelling menyenangkan bagi saya, bukan begitu?

So, my kind of travelling is definitely not a backpacking style. What is the most suitable word to describe my kind of travelling? Hmm… I named it Budget Travelling. Anyway, untuk kalian yang mau ke Hong Kong dan Macau dengan pengeluaran kurang lebih seperti yang saya keluarkan, baca To & Do blog dengan label Hong Kong and Macau Trip ya.

Baca: Itinerary Perjalanan Hong Kong Macau 2016

Happy Reading,